Program Pompanisasi menjadi Stimulan bagi Petani untuk Meningkatkan Produksi dan Perekonomian Desa
[Bireuen, 12 Juni 2024] Program pompanisasi yang saat ini digulirkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka meningkatkan produksi padi bisa menjadi stimulan bagi petani dan memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Hal ini disampaikan Usman Muhammad ketua kelompok tani (Poktan) Pakat Keurija Desa Mesjid, Kecamatan Makmur, Bireuen.
“Dengan bantuan pompa ini kami insyaAllah dapat melakukan tanam padi pada musim gadu (musim kering) di lahan tadah hujan yang sebelumnya hanya bisa dilakukan tanam di musim hujan” ujar Usman yang diakui oleh beberapa pengurus kelompok lainnya.
Berdasarkan hitungan analisa usahatani, dengan adanya aktivitas petani di pedesaan paling tidak mereka dapat memperoleh keuntungan 15 juta per ha dalam satu musim tanam. Jika dalam satu hamparan dengan bantuan satu pompa dapat mengairi 20 ha maka ada keuntungan petani bisa mencapai sebesar 300 juta. Bayangkan jika ada lahan marginal yang selama ini terbengkalai dapat dimanfaatkan tentu akan memberi dampak luas pada perekonomian perdesaan.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, jumlah penerima mesin pompa di kabupaten tersebut sebanyak 24 unit dengan ukuran 4 inci. Diantara kecamatan tersebut adalah Kecamatan Peusangan Selatan, Kuta Blang, Gandapura, Peusangan dan Makmur. Sedangkan usulannya mencapai masing-masing menurut ukuran adalah; 3 Inci sebanyak 52 unit, 4 inci 11 unit, 6 inci 95 unit dan 8 inci 32 unit. Dari jumlah usulan tersebut yang baru terealisasi sebanyak 32 unit dari semua jenis ukuran.
Untuk melihat progress lapangan terkait program pompanisasi di Provinsi Aceh, BSIP Aceh yang dihadiri Tim Program dan Evaluasi (PE) Husaini Yusuf, S.P., M.Si bersama Tim Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh dan Tim Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen serta BPP Kecamatan Makmur Bireuen dan Penyuluh Pertanian Lapangan wilayah setempat turun langsung ke lokasi.
Menurut amatan visual, sumber air yang digunakan untuk pompanisasi tersebut adalah dari waduk atau rawa. Menurut ketua kelompok tani Usman Muhammad bahwa selama puluhan tahun menggunakan sumber air dari rawa tersebut, bahwa tidak pernah kering sepanjang tahun.
”Alhamdulillah berkat bantuan pompa tersebut kami bisa meningkatkan indek pertanaman menjadi IP 200” sebut Koordinator BPP Makmur Razali (HY)